Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa itu keris? Keris adalah senjata tradisional yang terdapat di setiap daerah. Setiap daerah memiliki berbagai macam bentuk keris, seperti halnya di Jawa yaitu senjata tikam golongan belati. Keris melambangkan suatu benda simbolis dan spiritual yang sampai saat ini masih dipergunakan dan terlihat di masyarakat. Selain itu, makna keris sendiri memiliki jiwa kepahlawanan dan sikap ksatria yang menjadikan keris bukan hanya berfungsi sebagai senjata taktis tradisional saja, melainkan yang membawa keris tersebut memiliki sikap yang berwibawa. Keris mampu memberikan nilai dan citra simbolik yang diyakini oleh masyarakat sebagai satu bentuk kebudayaan yang adi luhung klasik. Karena dianggap mempunyai nilai dan symbol dalam kehidupan masyarakat, keris saat ini sudah menjadi warisan budaya yang perlu berkembangnya zaman, menjadikan senjata keris sebagai hasil dari kebudayaan kebendaan yang sampai saat ini menjadi bagian integral dari masyarakat pendukungnya. Sehingga hal ini sudah selayaknya mendapatkan hak serta jaminan perlindungan dan pengembangan kebudayaan keris. Saat ini keris sudah diakui warisan agung budaya dunia, yang dimana hal ini merupakan pengakuan pertama terhadap budaya asli Indonesia kemudian disusul pengakuan terhadap batik dan wayang. Berharap keris didudukkan sebagai budaya bangsa dan warisan yang paling tua, dimana tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang bersifat mistis, sehingga keris tidak dipersepsikan salah oleh generasi muda bangsa. Keris juga menjadi sebuah ekspresi kebudayaan, dimana keris mampu memberikan nilai dan citra simbolik yang yang diyakini oleh masyarakat sebagai satu bentuk kebudayaan yang adi luhung klasik. Karena dianggap mempunyai nilai dan symbol dalam kehidupan masyarakat, keris saat ini sudah menjadi warisan budaya yang perlu dilestarikan. Dengan hal ini menjadikan keris mewakili adat istiadat dan budaya daerah setempat yang mengakui keberadaan keris tersebut. Apabila keris dijadikan sebagai ekspresi kebudayaan, maka bentuk tersebut merupakan hasil proses perubahan pelestarian dan perkembangan budaya, yang secara tradisi mengacu pada budaya induk. Sehingga masyarakat Indonesia menghormati dan mengakui masalah tersebut, dimana segala perilaku kehidupan selalu dikaitkan dengan budaya induknya atau budaya asalnya. Pada tanggal 25 November 2005 keris telah diakui oleh dunia lewat UNESCO, sebagai Warisan Kecerdikan Budi Dunia Non-Bendawi Manusia. Dimana keris telah menjadi salah satu cinderamata lintas budaya, bangsa dan agama untuk mempertahankan eksistensi keris di UNESCO. Sehingga hal ini perlu dilestarikan dan dikembangkan agar tradisi kebudayaan masyarakat indonesia tidak punah dan hilang. Berharap keris didudukkan sebagai budaya bangsa dan warisan budaya yang paling tua yang tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang bersifat mistis, sehingga tidak dipersepsikan salah oleh generasi muda bangsa. Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Penempatankeris di depan terdapat di daerah berikut, kecuali. a. Sunda b. Sumatra c. Malaysia d. Brunei Keberadaan keris sudah hampir punah di wilayah. a. Sumatera b. Filipina c. Malaysia d. Brunei. Jawaban: b. Filipina 17 Kulit yang sudah melalui proses kimiawi, di pabrik disebut kulit. a. Split b. Mentah c. Olahan d. Plastik
Keris, traditional weapon of South East Asia, with its sheath. Keris is a traditional weapon especially related to Indonesia, although it also can be found in Malaysia, Southern Thailand, Brunei, and the Philippines known as kalis. It is usually used as a stabbing weapon. The blade of a keris is made of metal and usually wavy, although there are some keris with non-wavy blade. The wavy blade is a refence to giant snake called naga. The waves called luk, are always odd numbered. The blade of a high quality keris is usually made from high quality metal and some said that the metal came from a meteorite, and is very intricately decorated. The handle and the sheath are usually made from wood and sometimes adorned wih metal as decoration. A keris is often said to have supernatural power and is considered to be alive because it is believed that a keris has a spirit in side it. That is why a keris usually has a name and in certain dates the owner of the keris has to do rituals to soothe the spirit. It is said that a powerful keris can stand up on its tip if its name is called by its owner. In wearing traditional costume, especially formal Javanese traditional costume for a formal event, a keris is an important element and usually worn at the back. In marriage ceremony, a keris should be adorned with jasmine flower as a symbol that a man should not easily be angry, cruel, fierce, too aggressive, tyrannical and abusive. Famous Keris[] Keris of Mpu Gandring is the famous cursed keris in the story The Legend of the Keris of Mpu Gandring made by famous keris maker Mpu Gandring, who was killed by his own creation. The keris would later taken five more lives. Keris Setan Kober Devil of the Grave Keris, which was owned by Arya Penangsang, the powerful lord of Jipang district of ancient Java. it was said that when finishing the keris, the keris maker, Mpu Bayu Aji, tried infuse spiritual power to the keris but was disturbed by a crying devil in a nearby cemetary, hence the name Devil of the Grave Keris. As the result, although powerful, the kris is defective. Since Mpu Bayu Aji is too ambitious to create a powerful weapon, plus the disturbance from the devil, the kris have temperamental evil nature that cause the wielder to be overtly ambitious and impatient. The keris is featured in the Legend of Jaka Tingkir, in which Arya Penangsang was Jaka Tingkir's only equal rival.. 48 383 31 483 93 415 311 231